Selasa, 27 Mei 2014

Jagalah kata-katamu

Bismillahirrohmanirrohim

Seperti bunga, kata-kata slalu membuatku terpesona.
Aku temukan kekuatan di sana, tentang kebaikan kasih sayang, cinta dan sebangsanya

Aku juga melihat keburukan di sana, cacian, kebohongan dan sebangsanya.

Salah satu hal yang tidak aku sukai adalah:

PERKATAAN JOROK dan KASAR.

Jangankan mengucapkannya, mendengar atau membacanya pun rasanya enggan

Tapi yang membuatku heran kenapa kadang ada yang begitu mudah mengatakannya.

Tidak tahukah mereka karena lisan tak terjaga badan juga bisa ikut binasa?

"Katakanlah yang BAIK atau DIAM"
HR. Muslim

Aku tidak perlu mengucapkan kata-kata kasar atau jorok hanya untuk mengungkapkan kemarahan dan kekesalanku.
Aku hanya perlu memilih kata yang tepat saja dan meredam emosiku. Karna kemarahan bukanlah hal yang pantas diumbar sepuas jiwa. Dan kesabaran serta kemaafan bisa membuat hati lega.

Karna slalu ada pilihan, dan kita selalu bisa memilih, so ngapain milih yang jelek jika kau bisa mendapatkan dan melakukan yang baik?.

Semangka26

My Last



Masa Lalu

MemikirkanMu Tak Berarti masih InginkanMu
MelupakanMU Tak Berarti MemebenciMU
MencintaiMU Tak Berarti Ingin MemilikiMU
MembenciMu Tak Berarti Tak MencintaiMU

Ada Waktu Bagi Masa Lalu
Untuk Dikenang Atau Dilupakan
Ada Waktu Bagi Cinta dan Harapan
Untuk Diperjuangkan Atau di lepaskan

MengingatMu Berarti Menghargaimu
MelupakanMu Berarti Menyusun langkah Baru
Mencintaimu Berarti Mencintaimu
Membencimu Berarti MemikirkanMU

Tapi Telah Kukatakan KepadaMu
MemikirkanMu Bukan Berarti Kumasih inginkanMU
Aku MenghargaiMu Sebagai Bagian Dari Masa Lalu
Aku Menghormatimu karna kau Adalah
Pelajaran yang sangat Berharga dalam HidupKU

Kau Yang MenjadikanKu Lebih Baik Dimasa Depan
Terima Kasih Ku Ucapkan untuk Semua Pelajaran yang
Kau Berikan KepadaKu Dan maafkanlah AKU untuk semua
KesalahanKU…


spesial for my MOM



IBU,,,
Kau adalah tanda surga yang nyata didunia ini
Kau adalah sang surya dalam hidup ini
Kau adalah  Pencerah yang penuh dengan rasa kasih
Kasihmu tulus tanpa pamrih
Kasihmu seperti sang surya
Kasihmu menentramkan semua anaknya
Kau selalu memberikan yang terbaik untuk anakmu
Kau selalu berdoa dengan tulus demi kebahagian anakmu
Kau mengorbankan semuanya demi SEBUAH harapan baru
Kau tidak pernah mengeluh untuk semua itu
Kau tidak pernah mengatakan lelah
Kau tidah pernah terlihat payah
Kau selalu tegar disetiap masalah
Kadang kau merasa sedih
Namun semuanya hanya berlalu tanpa kau ceritakan pada anakmu
Kau selalu memberikan yang terbaik untuk anakmu
Kau adalah motivasi terbaik dalam hidupku
Kau adalah seorang IBU TERBAIK dalam hidupku

Terima kasih IBU NoerKHASANAH

Amanah Terbesar

Bismillahirrahmaanirrahiim

Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia..Dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami orang tuanya…
Bahagia yang tiada tara kami rasakan karenanya..Kami menjaganya siang dan malam..sampai kami melupakan keadaan diri sendiri…
Kami sadar..memang seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua…

Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga…Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya…Dan kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian…

Dan waktupun berlalu…
Dia kini telah menjadi sesosok gadis yang cantik…
Betapa bangga kami memilikinya…Kami berpikir betapa cepat waktu berlalu..
Dan terbersit dalam hati kami untuk tetap menahannnya disini…Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya..
Namun sebagai orang tua siapa yang dapat berpisah dari anaknya..Putri kesayangannnya…

Tapi…
Hari ini akhirnya datang juga..
Saat dimana kami harus melihatnya terbalut dalam pakaian cantik yaitu gaun pengantinnya..Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa..
Dan sesudah ijab kabul ini..kau lah kini yang menjadi penjaganya…
Menggantikan kami…Mari ikatkan tanganmu kepadanya…

Waktu akhirnya memaksa kami berpisah dengannya…Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar dikenalnya..
Sedangkan kami adalah orang tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya…
Namun tak ada sama sekali kemarahan kami atas dirimu..menantuku…
Namun ijinkan kami sedikit meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan kami..karena harus mengikutimu…Kamipun tak akan protes kepadamu..
Karena mulai hari ini.. dia harus mengutamakan kau diatas kami…

TOLONG JANGAN BERATKAN HATINYA..
Karena sebenarnya pun hatinya telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu…
Seperti hal nya anak yang ingin berbakti kepada orang tua..pun demikian dengannya..
Kami tidak keberatan apabila harus sendiri..tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan menolong kami dimasa tua…

Kami menikahkanmu dengan anak gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma..kami hanya memohon untuk dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan..

JANGAN SAKITI HATINYA..
Karena hal itu berarti pula akan menyakiti kami…Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga..untuk menjadi penopang harapan kami dimasa depan..untuk mengangkat kehormatan dan derajat kami…
Namun kini kami harus menitipkannya kepadamu…Kami tidaklah keberatan..karena berarti terjagalah kehormatan putri kami…

Jika kau tak berkenan atas kekurangannya..ingatkanlah dia dengan cara yang baik.. MOHON JANGAN SAKITI DIA..sekali lagi JANGAN SAKITI DIA..

Suatu saat dia menangis karena merasa kasihan dengan kami yang mulai menua.. namun harus sendiri berdua disini..tanpa ada kehadirannya lagi…
Tahukah engkau wahai menantuku..
Bahwa kau pun memiliki orang tua..pun dengan istrimu ini…
Disaat kau perintahkan dia untuk menemani orang tuamu disana..pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati istrimu..?
Dia mengorbankan egonya sendiri untuk tetap berada disamping orang tuamu..menjaga dan merawat mereka..
Sedang kami tahu betapa sedih dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri.. harus sendiri…
Sama sekali tiada keluh kesah darinya tentang semua itu..karena semua adalah untuk menepati kewajibannya kepada Allah…

Dia mementingkan dirimu dan hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh.. Jujur..sedih hati kami saat jauh darinya…
Namun apalah daya kami..memang sudah masa seharusnya seperti itu..kau lebih berhak atasnya dari pada kami..orang tuanya sendiri..

MAKA HARGAILAH DIA YANG TELAH DENGAN RELA MENGABDI KEPADAMU..
MAKA HIBURLAH DIA YANG TELAH MEMBUAT KEPUTUSAN YANG SEDEMIKIAN SULIT..
SAYANGILAH DIA ATAS SEMUA PENGORBANANYA YANG HANYA DEMI DIRIMU..

Kisah isra mi'raj

Bismillahirrahmaanirrahiim


Secara umum, kisah yang menakjubkan ini sebagaimana yang disebutkan oleh Allah -’Azza wa Jalla- dalam Al-Qur`an:

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. Al-Isra` : 1)


Juga dalam firman-Nya:

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. (QS. An-Najm : 1-18)

***


Adapun rincian dan urutan kejadiannya, diseebutkan 16 shahabat yang meriwayatkan kisah ini. Mereka adalah: Anas bin Malik, Abu Dzar, Malik bin Sho’sho’ah, Ibnu ‘Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Ubay bin Ka’ab, Buraidah ibnul Hushoib Al-Aslamy, Hudzaifah ibnul Yaman, Syaddad bin Aus, Shuhaib, Abdurrahman bin Quroth, Ibnu ‘Umar, Ibnu Mas’ud, ‘Ali, dan ‘Umar -radhiallahu Ta’ala ‘anhum ajma’in-.

Berikut terjemahan kisahnya, kami sarikan dari Shohih Al-Bukhary dan Shohih Muslim, dan bagi yang ingin melihat teks aslinya silahkan merujuk kepada keduanya.


Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam- bersabda, “Atap rumahku terbelah ketika saya berada di Mekkah dalam keadaan antara tidur dan terjaga, lalu turunlah Jibril -’alaihis salam- dan membelah dadaku. Kemudian dia mencucinya dengan air zamzam, lalu dia datang dengan membawa sebuah baskom dari emas yang penuh berisi hikmah dan iman dan menuangkannya ke dalam dadaku, kemudian dia menutupnya (dadaku). Kemudian didatangkan kepadaku Buroq –yaitu hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghol, dia meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya.


Maka sayapun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat para nabi mengikat (tunggangan). Kemudian saya masuk ke mesjid dan sholat 2 raka’at kemudian keluar. Kemudian kami naik ke langit (pertama) dan Jibril minta izin untuk masuk, maka dikatakan (kepadanya), “Siapa engkau?” Dia menjawab, “Jibril”. Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad” Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab, “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam.


Beliau menyambutku dan mendo’akan kebaikan untukku. Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril berkata, “bukalah (pintu langit)”. Penjaganya menanyakan seperti yang ditanyakan oleh penjaga langit pertama –lalu beliau menyebutkan bahwa beliau bertemu dengan Nabi ‘Isa dan Yahya di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh-. Beliau bersabda, ”Maka saya bertemu dengan Ibrahim dan dia sedang bersandar ke Baitul Ma’mur, dan dia adalah (mesjid) yang dimasuki oleh 70.000 malaikat setiap harinya sedang mereka tidak kembali lagi.


Lalu dia (Jibril) membawaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya. Juga diperlihatkan kepadaku empat sungai, dua sungai di dalam dan dua sungai di luar, maka saya berkata, “Apa kedua sungai ini, wahai Jibril?”. Dia menjawab, “Adapun dua sungai yang di dalam, maka itu adalah 2 sungai dalam surga. Adapun yang di luar maka dia adalah Nil dan Furoth”. Kemudian Jibril -’alaihis salam- datang kepadaku dengan membawa sebuah bejana yang berisi khamar dan bejana yang berisi susu, lalu sayapun memilih susu.


Maka Jibril berkata, “Engkau telah memilih fitrah”. Kemudian kami terus ke atas sampai saya tiba pada jenjang yang padanya saya mendengar goresan pena. Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Maka Allah mewajibkan atasku 50 sholat sehari semalam. Kemudian saya turun kepada Musa -’alaihis salam-. Lalu dia bertanya, “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”. Saya menjawab, “50 sholat”. Dia berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba Bani Isra`il”. –Beliau bersabda-, “Maka sayapun kembali kepada Tuhanku seraya berkata, “Wahai Tuhanku, ringankanlah atas ummatku”. Maka dikurangi dariku 5 sholat.

Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata, “Allah mengurangi untukku 5 sholat”. Dia berkata, “Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”. Maka terus menerus saya pulang balik antara Tuhanku -Tabaraka wa Ta’ala- dan Musa -’alaihis salam-. Sampai pada akhirnya, Allah berfirman, “Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 sholat sehari semalam, setiap sholat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 sholat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun.

Jika dia mengerjakannya, maka ditulis(baginya) satu kejelekan”. Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa -’alaihis salam- seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata, “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai sayapun malu kepada-Nya”. Kemudian saya dimasukkan ke dalam surga, ternyata di dalamnya ada gunung-gunung dari permata dan debunya adalah Misk”

Subhanallah

Senin, 26 Mei 2014

Aku dan Kamu



Dunia Kita Berbeda
Dunia Kita Tak Sama
Latar Belakang Kita beda
Lingkungan Kita pun tak sama

Kau di disana menantiku
Aku disini memikirkanmu
Disini ku merindumu
Disana kau menungguku

Ini adalah jalan kita
Ini adalah pilihan kita
Dan ini bukan masalah kita
Melainkan sebuah karunia sang pencipta

Semoga kau mengerti
Semoga kau pahami
Dan kita percaya
Bahwa semua kan indah pada waktunya